Apa benar salah satu manfaat tempe/ kedelai itu dapat merawat payudara?
BUKTI ilmiah bahwa kedelai bermanfaat bagi pencegahan penyakit kanker tampaknya terus berkembang. Kacang yang kaya akan kandungan protein ini diyakini memilik potensi besar melawan pertumbuhan kanker payudara, terutama jika dikonsumsinya sejak masa pubertas.
Para peneliti dari Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang dimuat British Journal of Cancer menekankan bahwa para wanita ABG sebaiknya rajin mengonsumsi makanan terbuat dari kedelai jika ingin terhindar dari risiko kanker payudara. Dalam kedelai, menurut peneliti terkandung sejenis zat kimia penting bernama genistein yang diklaim efektif melawan kanker.
Walau begitu, tantangan besar masih dihadapi para peneliti dalam pemanfaatan zat genistein dalam kedelai ini. Mereka harus memastikan bagaimana kedelai ini dapat digunakan dengan tepat untuk menyediakan perlindungan bagi para wanita remaja dari penyakit yang ganas ini.
selain itu, nenas juga bagus buat kesehatan
Menurut para ilmuwan itu, molekul yang berada di dalam buah nenas bisa berperan sebagai zat anti kanker yang cukup ampuh.
Ilmuwan yang tergabung di Queensland Institute of Medical Research (QIMR) itu mengatakan Kamis bahwa hasil temuan itu bisa dijadikan obat jenis baru dalam memerangi kanker.
Ilmuwan QIMR itu mengatakan bahwa pekerjaan mereka difokuskan pada dua molekul dari bromelaine, ekstrak yang berasal dari bonggol nenas yang dihancurkan yang biasa untuk melunakkan daging, menjernihkan bir, atau untuk penyamakan.
Satu dari dua molekul itu yang disebut CCZ, mendorong sistem kekebalan tubuh untuk membidik dan membunuh sel kanker, dan satu molekul lainnya yang dijuluki CCS, menahan atau menghalangi protein yang disebut Ras.
Salah satu peneliti QIMR, Tracey Mynott, mengatakan protein CCS dan CCZ mampu menghalangi pertumbuhan hampir semua jenis sel tumor, seperti kanker payudara, paru, usus dan melanoma.
Ia mengatakan hasil penelitian tersebut memiliki potensi tinggi untuk segera diwujudkan menjadi obat anti kanker.
"Cara kerja CCS dan CCZ sangat berbeda dengan obat kanker yang kini digunakan secara klinis. Oleh karena itu, CCS dan CCZ akan mencerminkan cara yang benar-benar baru dalam menangani kanker," ujarnya.
QIMR saat ini terus mengkaji keamanan pemakaian bahan itu untuk membasmi kanker, dan jika tidak ada masalah mereka akan mencari mitra komersial untuk mengembang-kan obat yang bisa digunakan dalam uji klinis pada manusia.
(dari berbagai sumber)
